Sabtu, 06 Oktober 2012 | |

Strategi Mengatur Stres Dalam Psikologi Kesehatan


 Selain belajar untuk menghindari penyebab stress, anda dapat pula menerimanya secara realistis. Mencoba berteman dan belajar mengelola stress dengan benar amat membantu anda untuk hidup lebih baik secara fisik dan emosional serta memberi kebahagian lahir dan batin. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi stress adalah tindakan positif untuk menurunkan tingkat stress yaitu :

1.       Relaksasi
Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan. Dengan kegiatanuntuk melemaskan otot syaraf seperti meditasi, yoga, latihan pelemasan, pijat, sambilmendengarkan iringan musik lembut dan tenang atau alunan ayat suci.

2.      Berolahraga
Berolahraga secara teratur membantu anda menurunkan stres dan meningkatkankepercayaan diri, selain yang terpenting dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegahpenyakit. Penambahan energi untuk beraktifitas, peningkatan kualitas tidur, daya konsentrasi,rasa bahagia dan keyakinan diri serta penurunan risiko serangan jantung adalah manfaatpenting olahraga. Olahraga ringan seperti berjalan-jalan santai sambil menghirup udara segarselama 20-30 menit setiap hari akan efektif untuk mengurangi stres.

3.      Cerdas Mengatur Ambang Keinginan dan Rencana
Tak pernah ada larangan untuk bermimpi dan menginginkan sesuatu. Cita-cita danharapan bahkan dapat menjadi daya hidup yang menganggumkan. Namun perlu diketahuiseringkali stress muncul akibat ketidakmampuan menerima kenyataan yang berbeda dengankeinginan atau harapan.Keinginan kuat masa depan seperti menikah, membeli rumah, merenovasi rumah,memiliki anak, atau berharap pindah dari pekerjaan yang sudah dilakukan bertahun-tahun,bisa menjadi faktor penyebab stres jika tak diatur dengan baik. Misalnya : menginginkansemua dalam satu waktu atau seketika tanpa berpijak pada realita yang ada.
Oleh karena itu,penting bagi anda untuk merencanakan dan membatasi segala rencana yang dibuat denganmempertimbangkan kemampuan dan sumber daya atau peluang yang dimiliki hingga lebihsiap dalam menghadapi kenyataan nantinya. Menentukan prioritas apa yang terpenting dalamhidup anda, membuat rencana realistis serta berlatih untuk berlapang dada menerimakenyataan yang akan datang nantinya meski tak sesuai dengan keinginan anda adalah caracerdas berteman dan mengatur stres.

4.      Menjadi pribadi
            Asertif 
(Don’t say Yes, if you want to say No..!)
Sungkan dan perasaan hati yang tidak enak untuk menolak atau mengatakan tidak kerap terjadi pada seseorang Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu mengatakanNo dan bukan Yes, ketika ia memang ingin mengatakan No, memang sulit. Kita seringkalimerasa tidak dapat menolak permintaan dan akhirnya terpaksa menerima dan kemudian merasa terperangkap dengan permintaan tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa marahdan tidak berdaya, lalu berujung pada timbulnya stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang tidak sanggup memenuhinya), menjadi sangat penting jikaanda peduli pada kesehatan lahir batin anda.

5.               Manajemen Waktu
Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena itumanajemen waktu menjadi penting. Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mengelolawaktu dengan baik:a. Tentukan hasil akhir dan jadikan skala prioritas andab. Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama terlebih dahuluc. Buat perencanaan sebelum anda melakukan pekerjaan tersebut. Satu pekerjaan yangdikerjakan selama satu jam yang telah direncanakan akan lebih efektif daripada andamengerjakan pekerjaan selama 3-4 jam yang tidak anda rencanakan terlebih dahulu.d. Kerjakan tugas anda sesuai dengan waktu dimana anda merasa produktif. Misal, seseorangakan lebih baik melakukan pekerjaan pada pagi hari dibandingkan sore hari. Batasi pulagangguan seperti adanya tamu serta bunyi telepon selama waktu-waktu produktif anda.e. Belajarlah untuk mendelegasikan beberapa tugas andaf. Buat jadwal waktu untuk beristirahat dan bersantai.

Ada enam perilaku yang dapat dikategorikan sebagai ”perampas waktu” karena
perilaku tersebut menurut Widyastuti, P (2003) tidak dapat meningkatkan keefektifanpenggunaan waktu, melainkan hanya akan membuang waktu anda yang berharga yaitu :

a.       Kepribadian tipe A
Memperlihatkan perilaku yang tergesa-gesa dalam memnuhi batas waktu yangditetapkan, tidak mempunyai perencanaan, ketrampilan organisasi yang buruk, dan berupayamencapai segala sesuatu sekaligus, hanya melakukan sedikit di dalam proses.

b.      Workaholic (gila kerja)
            Suatu perilaku seseorang yang menghabiskan waktu secara berlebihan di tempatkerja, tetapi belum tentu produktif, biasanya sebagai kompensasi harga diri yang rendah.Pada kebanyakan kasus, workaholic juga membawa pekerjaan mereka ke rumah.

c.        Time juggler (penyulap waktu)
Cenderung berlebihan dalam berjanji untuk suatu pertemuan, berjanji akan datang kebeberapa tempat dalam satu waktu (misal : rapat staf dan rapat di sekolah anak). Padaakhirnya, orang seperti itu hanya akan muncul sebentar kedua pertemuan tersebut ataubahkan tidak datang sama sekali. Pada kasus yang lain, tidak terlihat adanya kuantitas dankualitas waktu.

d.      Procrastinator (orang yang suka menunda-nunda)
Penundaan merupakan suatu taktik pengalih untuk menghindari tanggung jawab. Adaempat faktor yang berkaitan dengan penundaan : kemalasan, apati, takut gagal, dankebutuhan untuk segera merasa puas. Walau punya banyak waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan, orang dengan sikap ini pada akhirnya akan melakukan pekerjaandengan tergesa-gesa. Pada kebanyakan kasus, pekerjaan kantor lebih diprioritaskan daripadapekerjaan di rumah sehingga keluarga menjadi korban.

e.        Perfeksionis
Seorang yang menunjukkan perilaku obsesif, bahkan kompulsif (pemaksa) denganberupaya menyeleasaikan semua tugas dan tanggung jawab secara sempurna. Dia cenderungterjebak dalam hal yang kecil, akibat berusaha menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.

f.        Terjebak perilaku gaya hidup
Orang yang terjebak dalam perilaku gaya hidup adalah orang yang sulit, jika
mungkin, waktu akan mengatakan ”tidak”. Perilaku ini menyebabkan mereka tidak 
mempunyai waktu untuk diri mereka sendiri. Perasaan dimanfaatkan sering menyertaiperilaku ini.

6.      Positive Thinking
Yakinkan diri untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari setiapkejadian merupakan salah satu caranya. Karena apa yang seseorang pikirkan akanberhubungan langsung pada perasaan atau suasana hatinya dan pada gilirannya jugamempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.

7.      Mencari Dukungan Sekitar
Berbicara tentang suatu persoalan, mengekspresikan perasaan pada saat merasakecewa. ataupun sekedar membicarakan topik yang hangat, dapat membantu menenangkanhati. Oleh karenanya, anda dapat menurunkan tingkat stress anda dengan berbicara padaseorang pendengar yang baik yang akan membantu anda untuk berpikir realistis ataupunmengambil sisi positif dari suatu peristiwa. Mulailah mencari seseorang yang dapat menjadipendengar yang baik. Anggota keluarga, teman dekat, atau siapapun yang membuat andanyaman untuk berbagi dan bisa dipercaya.

0 komentar:

Posting Komentar